Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 8 ~ by2206am

Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 8 ~ by2206am


Ms Ma ditemani Eun Ji membuat laporan ke kantor polisi. Do Hwan tidak percaya jika Pengacara Choi melakukan kejahatan termasuk memalsukan surat bunuh diri. Ms Ma mengatakan jika polisi sudah salah menuduh orang.

“Aku tidak bilang kalian berdua tidak ada benarnya..”

“Hanya saja ada mantan anggota dewan dan pengacara di satu sisi..”

“Lalu preman Jo Mal Goo di sini lain..”


“Kami juga punya bukti, menurut kalian siapa tersangka yang jelas”, jawab Do Hwan membuat Ms Ma dan Eun Ji tak bisa membantah karena mereka sadar masih kekurangan bukti.



Di taman bermain Woo Joon kembali di rundung, ketiga anak itu mendorong dan mengoloknya bodoh karena sudah menceritakan kisah burung pipit. Ms Ma yang belum tahu akar permasalahan menghampiri lalu mengusir marah mereka.

“Seharusnya kamu bermain dengan temanmu..”

“Kenapa malah bertengkar dengan mereka ?”

Ms Ma mengkhawatirkan Woo Joon yang semakin kurus.

“Ajumma, burung gereja bukan anak merpati ?”

“Mungkin bukan, aku juga tidak tahu..”

Woo Joon langsung berlari dengan raut sedih sementara Ms Ma diam tak mengejar hanya memberikan tatapan kasihan.



Eun Ji sibuk melihat Ms Ma yang kewalahan mengiris kimbab di meja makan, hasilnya pun berantakan.

“Sekarang bukan saatnya membuat kimbab imo..”

“Kimbab ini untuk Woo Joon, kau pernah membuat ini ? ”, tanya Ms Ma putus asa


Eun Ji menjawab tentu tapi raut wajahnya kurang meyakinkan. Ms Ma menyuruhnya mengambil alih. Eun Ji kembali beralasan. Setelah menatap kimbab itu sepertinya ia menemukan sebuah ide.


Benar saja, beberapa saat kemudian pengantar kimbab datang. Eun Ji menyodorkan salah satu kotak makan, Ms Ma membukanya dan mengatakan jika buatan restoran pasti lebih enak. Eun Ji mengangguk setuju.




Nona Yeom membukakan pintu meski Ms Ma bertamu larut malam dan langsung menanyakan alasannya.

“Aku terlalu banyak membuat kimbab..”

“Aku membawa sebagian untuk dimakan oleh Woo Joon”

Nona Yeom bilang Woo Joon sudah tidur, mendengar namanya disebut Woo Joon mendadak muncul di belakang. Ms Ma hanya menatap Nona Yeom yang ketahuan berbohong.


Woo Joon makan cukup lahap. Ms Ma tersenyum lalu melirik berkas di meja, “Dokumen itu untuk keberangkatan kalian ?”

Nona Yeom mengiyakan. Ia segera membereskan kertas – kertas itu dengan gugup.

“Kapan kalian berangkat ?”

“Saat sekolah di Beijing menerima Woo Joon  sebagai murid”


“Kamu beruntung. Kamu akan bertemu dengan teman baru..”
Ms Ma mengingatkan agar Woo Joon bersenang – senang disana. Sepertinya Woo Joon tidak ingin pindah. Ia tak menjawab dan meletakkan sumpit dengan begitu keras lalu berjalan meninggalkan ruangan.



Ms Ma memutuskan pulang. Nona Yeom menyuruhnya jangan mempermasalahkan hal barusan.

“Begini, mohon pengertiannya..”

“Akhir – akhir ini dia terus mengalami hal tidak terduga”, jelas Nona Yeom


“Jika kamu tidak keberatan, bolehkan Woo Joon menginap dirumahku selama beebrapa hari ?”

“Dia mungkin merasa lebih baik jika lingkungannya sedikit berubah”, usul Ms Ma

“Aku harus bertanya pada pak Choi”

Ms Ma mengangguk lalu pergi.


Di tengah jalan Woo Joon berlari menghampiri. Ia menangis sambil memeluk Ms Ma karena teman – teman mengejeknya sebagai anak burung gereja, “Mereka bilang ayahku burung merpati..”

“Karena burung gereja tidak bisa menjadi anak burung merpati..”

“Mereka bilang dia bukan ayahku..”

“Benarkah ayahku bukan ayah kandungku .. ?”



“Apa maksudmu ?”, tanya Ms Ma yang terenyuh dan sudah bersimpuh di depan Woo Joon.

“Ibuku bunuh diri karena itu”

Ms Ma menenangkan dengan mengatakan jika itu bohong.

“Jika itu bohong, kenapa ibuku melakukannya ?”

“Jika dia ayah kandungku, kenapa ibuku bunuh diri ?”, sentak Woo Joon


Woo Joon terus menangis dan tidak tahu apa yang harus dilakukan sebab ibunya sudah tiada, “Aku harus bagaimana jika aku sendiri ?”

Ms Ma bisa merasakan kepedihan Woo Joon, ia hanya mampu memeluk anak itu.



Di rumah, Ms Ma baru sanggup menumpahkan kesedihannya.

“Kenapa kamu menangis ?”, tanya Eun Ji

Ms Ma menangis marah karena perkataan orang – orang sangat kejam dengan membiarkan anak kecil mendengarkan hal yang sangat mengerikan, “Tidak sadarkah mereka akan perkataan sembrono mereka bisa membuat seseorang kesakitan ?”


“Lantas ? Apa yang akan kamu lakukan ?”

Ms Ma tidak paham maksudnya. Eun Ji lanjut menjelaskan jika kini Mal Goo ditangkap dan Choi Man Sik akan meninggalkan Korea, “Jadi kamu akan membiarkannya ?”

“Aku harus bagaimana ? Tidak ada bukti !”. Ms Ma tampak frustasi.  Eun Ji berencana membuat jebakan.




Keesokannya, nona Yeom menyerahkan surat, pengacara Choi menatapnya geram.

Suara Eun Ji, “Pertama kirimi dia surat”

“Rasa bersalah tidak butuh penuduh. Tulis semua yang kamu katakan”

“Soal Heo Joo Young, ibunya Woo Joon, dan pembunuhan Joo Book Soon”

“Kirimi 100.000 dolar”

“Jika tidak, aku akan mengunggah ini ke internet dan sosial media.”

“Kirimkan surat itu padanya”


Tengah malam Eun Ji dan Ms Ma sudah ada di suatu tempat untuk melancarkan aksi. Eun Ji menyuruh Ms Ma ke rumah Woo Joon dan menghubunginya saat pengacara Choi pergi menuju kesini.

Ms Ma ragu, ia khawatir karena pengacara Choi sudah membunuh tiga orang. Eun Ji melarangnya cemas, sesaat kemudian muncullah Do Hwan, dari arah belakang ia menyapa kedua wanita itu dengan lambaian tangan. Eun Ji membalas sapaannya sambil tersenyum lega mendapati rekan barunya tiba.


“Tempat ini agak menyeramkan untuk berkencan”, canda Do Hwan


Dari kejauhan Ms Ma bisa melihat pengacara Choi yang sedang bertelponan dan belum bersiap menuju lokasi pertemuan.

Melalui panggilan ponsel Ms Ma mengabarkan hal itu dan menyuruh Eun Ji pulang. Ia menurut namun saat berbalik, seseorang memukul  kepalanya dengan cukup keras.



Ms Ma yang panik mendengar suara jeritan segera berlari ke lokasi. Disana ia mendapati Eun Ji yang sudah dipapah Do Hwan.

Tiba – tiba polisi Jo datang sambil menyeret nona Yeom, “Aku Jo Chang Gil, telah menangkap pembunuhnya”.



Flashback
Setelah Bok Soon tergeletak tak bernyawa, nona Yeom menyelipkan kartu nama Mal Goo di genggamannya.
Nona Yeom juga yang membuat surat bunuh diri Ny Park dan Joo Young



Flashback End
Polisi Jo tengah mengadakan konferensi pers. Ia menyampaikan jika telah ditemukan bukti baru berupa darah Bok Soon di bawah sepatu nona Yeom yang kini ia pegang.



Di kantor polisi Do Hwan meminta maaf karena kemarin meninggalkan Eun Ji sebab ia memiliki masalah pencernaan. Do Hwan menambahkan jika Nona Yeom sudah di tangkap meski belum mengaku, “Untuk berjaga – jaga aku memeriksa alibi pengacara Choi pada waktu kematian pak Heo dan bu Park..”

“Lalu sudah jelas pada waktu itu, dia berada di kantornya..”

“Banyak orang ada bersamanya.”


“Bagaimana dengan saat Bok Soon meninggal ?”, tanya Ms Ma

“Dia dalam perjalanan dari cabang Uijeongbu..”

“Kami harus memeriksa kamera dasbornya tapi tidak ada apapun saat itu”, jelas Do Hwan


Ms Ma lanjut menanyakan polisi Jo yang tiba – tiba ada disana kemarin sambil membawa pelaku.

“Dia menerima telepon dari informan tak dikenal”, ucap Do Hwan sementara Ms Ma tampak berfikir



Saat berjalan pulang, Ms Ma disambut lambaian tangan Woo Joon yang sedang menenteng  kotak bekal. Di dalam Woo Joon mengatakan jika ini buatannya, “Mungkin tidak selezat kimbab yang anda beli di restoran”
Ms Ma malu karena ketahuan, “Sudah kubilang aku mau menjadi chef”.



“Kamu baik – baik saja ?”, tanya Ms Ma

“Ayah bilang semua orang harus kembali ke alam baka dan kelak aku juga harus kembali..”

“Jadi yang terpenting adalah perbuatanku disini..”

“Sebelum kembali kesana..”, ucap Woo Joon terdengar lebih baik. Ia juga dengan semangat mengatakan akan menjadi chef yang terkenal di dunia.



Ms Ma tersenyum lalu menggenggam  tangannya namun Woo Joon langsung melepaskan, ia lanjut  membungkuk berpamitan,” Sampai jumpa..“

“Sebentar lagi aku akan naik pesawat ke Tiongkok”

“Hari Ini ?”, tanya Ms Ma

“Ya, bersama ayah dan nona Yeom”


Woo Joon menambahkan jika nona Yeom akan segera di bebaskan oleh ayahnya. Ms Ma sangat terkejut mendengarnya.



Polisi Jo menatap kepergian nona Yeom dengan kecewa karena kehilangan kesempatan menjadi wakil wilayah.

“Kita tidak punya pilihan lain. Dia bersama Ko Mal Goo di waktu kejadian”, ucap Inspektur Park

“Kenapa dia harus berada di rumahnya pada waktu itu di hari kejadian?”

“Dia mau meminjam buku anak - anak !!”


Mal Goo akhirnya juga dibebaskan. Ia menghampiri mereka untuk mengucapkan terima kasih atas tumpangan toiletnya.
Polisi Jo menggerutu sebal sementara Inspektur Park mengingatkannya agar tak terlalu menghakimi Mal Goo, “Andai tidak salah jalan dia akan beribadah di gereja atau kuil..”


“Dan mungkin menjadi pastor atau biksu terhormat”


Mal Goo melihat dan mendengar nona Yeom memberhentikan taksi untuk menuju pelabuhan Incheon.



 Eun Ji berteriak sebal menyadari kasusnya kembali ke awal. Ms Ma menyimpulkan jika pengacara Choi dan nona Yeom bersekongkol, “Yang satu punya uang dan ketenaran sementara yang lain masuh muda dan cantik..”

“Tapi bu Park menghalangi mereka makanya terbunuh”


Ms Ma menambahkan jika penahanan nona Yeom hanyalah sebagai umpan karena mereka tidak bisa membiarkan surat ancaman Eun Ji beredar dan informasi anonim yang diterima Polisi Jo berasal dari pengacara Choi.

“Saat pengacara Choi sibuk membunuh Bok Soon, nona Yeom pasti berada di rumah Mal Goo”, ucap Ms Ma



Flashback
Mal Goo sibuk memilih buku – buku, tanpa sepengetahuannya, nona Yeom mengambil pisau di dapur dan  membungkusnya dengan handuk berdarah.

“Handuk berdarah itu pasti dari cedera yang dialami Bok Soon sebelumnya”, jelas Ms Ma

Flashback End


Flashback
Saat perjamuan makan malam tampak tangan Bok Soon terluka , sebelum diperban ia berusaha menghentikan pendarahan dengan membebalkan handuk miliknya.
Flashback End


“Tapi aku tidak memahami ini. Kenapa dia membunuh istrinya padahal cukup menceraikannya..?”

“Mereka akhirnya punya putra bersama, artinya mereka saling mencintai”, tanya Ms Ma


Di tengah kebingungan itu, Mal Goo datang menyuruh mereka segera bergegas ke pelabuhan Incheon menangkap nona Yeom. Ms Ma terkejut karena ingat Woo Joon berkata akan naik pesawat.

Do Hwan dan Eun Ji pergi ke pelabuhan sementara Ms Ma di temani Mal Goo pergi menuju bandara.




Eun Ji berhasil menemukan nona Yeom yang tengah duduk gelisah, “Aku kemari bukan untuk menangkapmu. Aku bukan polisi..”

“Izinkan aku menunjukkan sebuah video kepadamu..”

Nona Yeom menolak, Eun Ji tetap memaksa, “Pengacara Choi tidak akan datang !!”



Ms Ma yang sudah berpisah dengan Mal Goo melihat Woo Joon duduk sendirian, tak lama kemudian pengacara Choi muncul. Ms Ma menyuruh Woo Joon membeli minuman.

Mal Goo melihat Woo Joon tapi tak memanggil dan hanya mengikutinya dari belakang.



Pengacara Choi sadar Ms Ma sudah mengetahui segalanya. Ia merebut paksa dan mematikan ponsel Ms.Ma, tapi ternyata Ms Ma sudah menyiapkan ponsel cadangan di dalam tasnya yang sudah terhubung panggilan video call dengan Eun Ji.

“Kapan kamu mengetahuinya ?”

“Baru hari ini”, jawab Ms Ma

“Aku bisa menghapus kecurigaan apapun berkat Jo Chang Gil yang bodoh”



Ms Ma lanjut  berpura – pura menanyakan Yeom Eun Hye, “Bukankah kalian merencanakan ini bersama ?”

Pengacara Choi tertawa, “Bersama ? Eun Hye masih muda dan cantik, juga berpendidikan tinggi..”

“Tapi tidak ada blasteran Korea-Tiongkok yang lebih baik untuk bersamaku”



Nona Yeom yang sedari tadi melihat video call, berteriak marah. Pengacara Choi kaget ia merampas tas Ms Ma, “Pengadilan tidak akan mengizinkan ini sebagai bukti !”

“Bagaimana dengan kesaksian nona Yeom ?”, balas Ms Ma.




Pengacara Choi membanting ponsel tepat di depan hadapan anaknya yang baru tiba. Ia lanjut menyandera Woo Joon dan mengatakan jika ia baru mengetahui Ny Park berselingkuh dan mengandung Woo Joon. Ia meminta Ms Ma melepaskankan dan membiarkannya pergi jika tak ingin Woo Joon terluka.


Pandangan Woo Joon berubah kosong, kaleng minuman yang dibawanya sampai jatuh terlindas bus. Mal Goo datang menyelamatkan.



“Woo Joon dengarkan aku..”

“Ayahmu mengarang kebohongan itu sebagai lelucon..”

“Kamu adalah putra ayah dan ibumu. Coba pikirkan..”

“Kedua orang tuamu sangat menyayangimu. Benar bukan Woo Joon ?”

“Kamu percaya kepadaku, bukan ?”. Woo Joon tetap diam, Ms Ma menangis memeluknya.




Woo Joon kini tinggal di pusat perawatan sampai kakaknya tiba. Eun Ji mengajak Ms Ma berkunjung, “Kenapa, kamu tidak mau ?”

“Seo Eun Ji, apa itu namamu ?”, selidik Ms Ma

“Darimana asalmu ? Bagaimana kamu mengenal mendiang putriku ?”

“Sepertinya kamu tahu semuanya tentang diriku, tapi aku tidak tahu apa – apa tentangmu”



“Lantas kenapa ? Kamu mau mengusirku ?”

“Tidak, tapi beritahu aku apa rencanamu”

Eun Ji mengacuhkannya dan langsung pergi.



Tiba – tiba Jung Hee datang bertamu dan mengatakan jika ia adalah Lee Mi Soon yang selama ini Ms Ma cari, “Aku memakai nama Lee Jung Hee..”

“Maafkan aku, terlalu banyak orang yang mencariku”


Ms Ma sangat terkejut, ia hanya menatapnya menahan tangis.

Bersambung..