Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 13 Part 1~ by2206am

Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 13 Part 1~ by2206am

-.- Episode 13 -.-


Flashback

Kantor bantuan darurat menerima panggilan telepon, “Ini polisi”

“Aku di Seonhwa-dong, Jung -gu”

“Yee,, silahkan berbicara”

Cheol Min di seberang telepon dengan tangan bergetar memberitahu jika putrinya diculik.

Polisi menyuruhnya tenang, “Bisa anda jelaskan detailnya ?”

“Istriku pergi keluar sendiri membawa uang untuk menanganinya..”

“..Dia melarangku melaporkannya, tapi aku terlalu gelisah”

“Anda tahu tempat tujuan istri anda ?”

“Aku tidak tahu. Bagaimana ini ? Putriku..”, Cheol Min tak bisa meneruskan kata – kata. Polisi langsung menyela.

“Berapa nomor ponsel istrimu ? Kami akan langsung melacak ponselnya”

“Polisi akan menghubungi nomor yang anda gunakan. Tenanglah dan tunggu di rumah”.


Panggilan berakhir, tampak telapak Cheol Min memang bergetar hebat tanpa dibuat – buat.


Sekitar lima mobil polisi langsung dikerahkan. Sementara Ms Ma yang sibuk menjejaki hutan, berhenti sesaat karena suara deringan ponsel, “Halo ?”


“Ini Han Tae Gyu dari Unit Jatanras Kepolisian Jungbu”, beritahu Det Han yang ternyata ada di dalam salah satu mobil polisi yang tengah mempercepatkan laju.

Ms Ma yang pikirannya runyam sontak mematikan panggilan.


Mobil Polisi tiba di waduk Yongam. Det Han langsung memberi arahan.

“Perhatian !!”

“Nama anak yang diculik adalah Jang Min Seo..”

“..Usianya 10 tahun, usia ibunya di akhir 30-an dan rambutnya agak panjang..”

“..Dia mengenakan baju warna merah marun..”

“..Dia membawa koper hitam berisi uang. Mungkin dia sudah memberikannya pada si penculik..”


Himbauan det Han terus terdengar mengiringi puluhan polisi yang sudah bergerak menyusuri rerimbun hutan

“..Ingat itu. Kita belum memiliki informasi soal si penculiknya..”

“..Tangkap siapa pun yang tampak mencurigakan..”

“..Yang paling penting adalah keselamatan si anak ! Kalian paham ?”


Ms Ma terbelalak melihat pemandangan mengerikan di hadapannya, ia terjatuh lemas, perlahan Ms Ma merangkak mendekati tubuh anak 10 tahun yang wajahnya hancur berlumuran darah.

Tangis histeris pecah. Kumpulan polisi bergegas berlari menuju sumber suara.


Saat berlari Det Han tersandung. Ia membungkuk mencoba melihat apa yang mengganggu perjalanannya. Tampak tas dengan gantungan bertuliskan nama Jang Min Seo.


Tak membutuhkan waktu lama untuk para polisi menemukan Ms Ma. Seorang polisi menggerutu tak habis pikir melihat mayat mengenaskan di dekat Ms Ma. Sementara Det Han penyibak krumunan sambil menyamakan Ms Ma dengan poster pelacakan yang tengah ia bawa.


Det Han membimbing Ma Ma yang sudah didampingi Cheol Min masuk ruang penyimpanan jasad. Ia menunjukkan tas Min Seo yang ditemukan di dekat TKP. Ms Ma mengangguk membenarkan jika itu tas anaknya.


Mayat di keluarkan, “Mohon pastikan apakah dia putri anda”

Ms Ma tak sanggup melihat, ia terisak di dalam pelukan sang suami. Cheol Min yang tak kalah bersedih menguatkan diri untuk mengecek dengan pasti ia membenarkan jika tubuh di depannya adalah Min Seo.

(adegan berlanjut ke ruang intogasi ep 3)


Setelah adu mulut dengan Mi Hee, Ms Ma yang masih menjerit histeris memanggil – manggil nama anaknya terpaksa diseret menuju kantor polisi. Pengacara yang baru tiba kebingungan mendapati hal itu karena seseorang yang awalnya menjadi saksi malah ditangkap sebagai tersangka.


Esoknya Cheol Min mendatangi TKP. Det Han menghampiri untuk menyerahkan analisis sidik jari yang ditemukan di mobil tersangka pada pengacara di samping Cheol Min.


Cheol Min membentak, “Tersangka ?!! Jaga bicaramu !!”


Pengacara menghela nafas berat setelah melihat hasil tes, “Sidik jari di TKP dan di mobil adalah sidik jari tersangka”

Cheol Min penasaran maka pengacara itu mengalihserahkan dokumen tadi padanya.


“Noda darah Jang Min Seo dan sidik jarinya ada di mobil ini”, beritahu det Han

“Tidak ada bukti dia mengemudikan mobil ini !!”

“Sidik jari yang ditemukan di kursi pengemudi..”

“..Sudah dipastikan milik tersangka”


Cheol Min frustasi sampai tak bisa berkata – kata.


Cheol Min terenyuh menatap istrinya duduk menenggelamkan wajah di pojokan sel.

“Tidak, bukan !! Kamu tidak mungkin menyakiti Min Seo”


Ms Ma tiba – tiba berlari mencengkram erat jeruji besi dengan pandangan kosong, “Sayang, ini pukul berapa ?..”

“..Min Seo akan segera pulang dari tempat kursus”

Cheol Min melarangnya cemas karena ia yang akan menjemputnya.


Cheol Min terisak, Ms Ma terduduk lemas sambil bergumam, “Aku sudah memasak makan malam untuknya..”

“..Tapi dia tidak mau makan sayuran”


Cheol Min ikut berjongkok, “Jangan cemas..”

“..Bagaimana pun caranya aku akan membebaskanmu..”

“..Jika pengacara Yoon tidak bisa, aku akan menyewa semua pengacara terbaik di Korea..”

“Dan memastikan kamu dinyatakan tidak bersalah. Kamu mendengarku ?”


Ms Ma sudah kehilangan akal sehatnya ternyata sedari tadi ia tak memperhatikan karena sibuk dengan pikiran gilanya, “Sayangg..”

“..Haruskah aku mencuba menghaluskan sayurannya”

Cheol Min memegangi dua telapak Ms Ma, tangannya bergetar haru tapi polisi penjaga langsung menyuruhnya pergi karena jam kunjungan habis.


Di luar saat sudah sendirian, raut licik Cheol Min benar – benar tampak jelas.



Flashback End

Adegan kembali ke saat Cheol Min menelpon orang misterius, “Ini aku..”

“..Ya..”

“..Aku akan menemui Jung Hee.”

“..Aku ada rapat dengan pembeli di dekat tempat itu..”

“..Jadi aku akan ke sana. Iya, sampai jumpa”


Panggilan berakhir, sekilas rahang Cheol Min mengeras, ia kemudian berbalik untuk melirik laptop di kantor gelapnya yang tengah membuka artikel terbaru Lee Jung Hee, “Lee Jung Hee Tiba – Tiba Pingsan saat Menjalani Syuting”

Rumah Sakit Dongnam

Gi Baek berlari tergesa – gesa setelah memarkirkan mobil membuat Soo Jung menggerutu, “Orang akan berfikir ibunya pingsan atau semacamnya”


Gi Baek sontak bertanya panik pada Myung Hee yang sudah lama menunggui menunggui di kursi lorong, “Apa yang terjadi saat syuting ?”

“Setengah jalan saja belum”


Gi Baek gemas, “Kamu tahu berapa banyak biaya satu hari syuting ?..”

“.Dimana sutradara Sung ?”

“Dia di dalam”


Gi Baek lanjut menanyakan Jung Hee, “Apa ada sesuatu di kopi yang diminumnya ?”

Myung Hee cuek menjawab, “Apa ada sesuatu selain kafeina ?”


Jung Hee yang sedang di periksa melambai pada Gi Baek yang baru tiba. Dokter memberitahu jika kadar hemoglobinnya rendah tapi Jung Hee dalam keadaan baik – baik saja, “Pastikan kamu makan teratur..”

“..Dan menjauhi kopi atau teh hijau untuk sementara..”

“..Ee..Kau akan baik – baik saja setelah beristirahat sehari atau dua hari. Kalau begitu aku permisi”

“Baiklah”


Sutradara Sung menyusul keluar meninggalkan Jung Hee dan Gi Baek di dalam ruangan.

“Kamu datang tanpa membawa apa pun ?..”

“..Mengecewakan”


“Bisa – bisanya kamu bergurau sekarang. Astaga...”

“..Kamu tahu betapa syoknya aku saat mendengar kamu pingsan ?”


Di luar dokter memberitahu jika hasil tes obat Jung Hee negatif (jadi sutradara Sung in bertanya takut – takut Jung Hee selama ini kecanduan obat tidur, obat penenang lainnya, dll hingga membuatnya jatuh tak sadarkan diri), “Silahkan sampaikan jika kamu mengkhawatirkan sesuatu..”

“..Kami akan menjalankan tes lagi”

Sutradara Sung menolak, lalu ia tersenyum mengucap terima kasih.


Sepeninggalan dokter terlihat polisi Jo dan Myung Hee berjalan menuju ke arahnya, “Ada apa ?”

Polisi Jo menunjukkan barang bukti kopi yang telah di pindahkan ke dalam tabung kecil laboratorium, “Ini milik Jung He ssi, Ini kopi yang dia minum..”

“..Sebaiknya kita cermat memastikan. Aku memikirkan..”

“..Soal menjalani analisis komponen untuk memastikan”


Soo Jung tiba di depan kamar Jung Hee setelah bertanya pada seorang perawat yang lewat. Soo Jung terlihat kecewa mendapati suaminya berpelukan dengan Jung Hee. Ia berjalan menghampiri seolah ingin menyemburkan amarah.

Jung Hee menyadari kehadiran Soo Jung sementara Gi Baek gelagapan berusaha menjelaskan kesalapahaman. Soo Jung mengabaikan, ia malah memeluk Jung Hee, “Kurasa kamu baik – baik saja..”


“..Aku sangat cemas”

Tampak jelas Jung Hee yang tidak nyaman dengan kehadirannya.


Keadaan di kantor polisi desa sedikit menggemparkan.

“Apa ? Arsenik ?”

“Dosisnya kecil tapi itulah yang kutemukan”, beritahu ins.Park

“Tapi itu racun”, balas polisi Jo


Polisi Jo yang tadi cemas langsung berubah sumringah, ia memberitahu jika dengan adanya kejadian ini berarti Jung Hee akan dihapus dari daftar tersangka.

“Apa maksudmu ??”, tanya Ins Park

Polisi Jo menjawab jika nanti Ins Park akan segera mengetahui, sementara ia bergegas keluar mengencangkan larinya


Do Hwan yang sedari tadi menyimak, bertanya untuk memastikan, “Kamu menemukan racun di kopinya ?”


“Ya. Ngomong – ngomong namamu Bae Do Hwan ??”

“Ye”


Do Hwan memberi informasi terbaru pada Eun Ji dan Ms Ma.

“Racun ??”

“Em,, dosisnya kecil, mereka menemukan arsenik di kopi yang Jung Hee minum”

Ms Ma menanyakan penyelidikan.

“Belum dijalankan”


Eun Ji protes, “Bae Hee Jae tewas setelah minum minuman Jung Hee yang mengandung obat..”

“..Kali ini mereka menemukan arsenik dan tetap belum menyelidiki ?”

“Kurasa kepala polsek belum tahu soal itu”


“Pak kepala Jo ada di polsek ?”, tanya Ms Ma

“Mungkin dia ke rumah sakit..”

“..Sutradara Sung memintanya langsung mengabari setelah hasil analisisnya keluar”