Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 16 Part 2~ by2206am

Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 16 Part 2~ by2206am


Jung Hee yang baru keluar mengiringi tandu sutradara Sung sontak menghampiri lalu menampar Ms Ma.

“Apa yang sudah kamu lakukan padanya ?!”

“Aku menanyainya soal Ye Ji”


“Apa ? Apa hakmu..”

Ms Ma menyela, “Ye Ji... Akhir – akhir ini kamu bertemu dengannya ?”

Jung Hee habis kesabaran. Ia berteriak memanggil Mal Goo yang tidak jauh dari sana.


Mal Goo terpaksa mengeluarkan Ms Ma. Ia menanyakan keadaannya. Ms Ma tak menjawab, ia tertawa memegangi pipi bekas tamparan.

“Kamu sudah menemukan pemilik kuku palsu itu ?”

Ms Ma membenarkan, “Tapi dia tidak mengincar bu Lee..”

“..Ada yang ingin kutanyakan padanya”

“Jika ada kesempatan, aku akan menanyainya soal anak itu..”

“..Sebagai gantinya berhentilah kemari untuk sementara”. Ucap Mal Goo terlihat khawatir, ia pun permisi.


Ms Ma mengumpulkan Eun Ji dan Do Hwan untuk menginformasikan jika Soo Jung yang sudah menciptakan kekacauan boneka berdarah.

“Haruskah aku memberitahu pak Kepala ?”, tanya Do Hwan

“Sudah tidak ada bukti”

“Kuku palsu itu ?”, tanya Eun Ji. Ms Ma enteng menjawab jika benda itu sudah menghilang.


“Hilang ? Kenapa ?”

“Terjadi begitu saja”, ucap Ms Ma menahan tawa.


“Kalau begitu apa Soo Jung berusaha membunuh Jung Hee ?..”

“..Maksudku orang yang meracuni minuman dan kopinya”.

Ms Ma menggeleng, ia tidak merasa demikian.

“Menurutmu mereka pelakunya ? Pembunuh yang dilihat Jung Hee ?”


Eun Ji terkejut karena Do Hwan mengetahui hal itu. Do Hwan gugup, ia beralasan jika mendengar pembicaraan bu Ma dan polisi Jo.

“Sikapmu cukup aneh. Kenapa kamu mendadak tertarik ?”, selidik Eun Ji

“Pak Kepala yang tertarik, jadi pembunuhnya yang melakukan hal itu ?”


Ms Ma tidak tahu, “Tapi orang yang sangat tidak terduga mendadak terlibat dalam kasus ini”

“Siapa dia ?”, tanya Eun Ji


“Gadis yang diadopsi lalu ditelantarkan Jung Hee”

Ms Ma belum yakin jika Ye Ji terlibat dalam kasus ini, tapi yang jelas ia menyadari jika anak adopsi itu sangat terluka karena perbuatan Jung Hee. 


Do Hwan terlihat melaporkan pembahasan tadi pada seseorang.

“Benar, Jung Hee tahu pembunuhnya, tapi tidak mau mengatakannya..”

“..Kurasa itu sebabnya bu Ma terus terlibat dalam kasus itu..”

“..Dia tidak bisa membiarkan Jung Hee mati. Hanya itu yang kuketahui..”

“..Anda masih berpikir bahwa bu Ma adalah buron ?”


Ternyata orang itu hanyalah Ins.Park, “Itu bukan urusanmu ! Bagaimana dengan Seo Eun Ji ?”

“Dia menemui Woo Joon, putra Choi Man Sik..”

“..Hanya sesekali dan tidak lebih dari itu”

“Apa akhir – akhir ini bu Ma menemui seseorang ? Selain orang – orang dari perusahaan film ?”


“Entahlah.. A.. Kudengar beberapa saat lalu dia menemui ayahnya Woo Joon”


“Pengacara Choi ?”, gumam Ins.Park


Ins.Park meneruskan informasi pada Mi Hee. Mi Hee menanyakan alasan Ms Ma menemui Choi Man Sik.

“Kurasa itu soal putranya, Choi Woo Joon”

“Baiklah, kabari aku terus”


Mi Hee memutus panggilan. Ia menghubungi seseorang, “Ini aku. Kamu tahu Choi Man Sik dari kelas 15 ?”

“Ya. Di mana dia sekarang ?”


Tengah malam ponsel Soo Jung berbunyi. Ia mengangkat tapi terdengar suara aneh. Soo Jung yang keheranan memutuskan membangunkan Gi Baek


Sesaat kemudian gantian handphone Gi Baek yang berdering. Soo Jung melonggok untuk mengetahui nama pemanggil.

‘Nomor tidak di ketahui’

Soo Jung terperangah mengetahuinya.


Esoknya Eun Ji yang baru mematikan telepon Do Hwan langsung duduk di depan Ms Ma. Ia mengatakan jika Do Hwan tidak menemukan pekerja paruh waktu maupun kru bernama Ye Ji disekitaran Jung Hee.

Ms Ma sudah tahu jika Ye Ji tidak akan menggunakan namanya.

“Namun seorang wanita berusia awal 20an itu sudah pasti ?”

Ms Ma mengangguk.


Eun Ji sekali lagi menghubungi Do Hwan. Ms Ma menanyakan kabar Sutradara Sung.

“Ya, dia baik – baik saja. Mal Goo bilang, kemarin dia pulang dari RS..”

“..Penyebabnya hanya stress”

Eun Ji mulai bercakap dengan Do Hwan untuk meminta satu bantuan lagi. Sementara Ms Ma yang tak sengaja menoleh malah mendapati ponselnya juga berdering.


Tidak lama kemudian Ms Ma sudah duduk mendengar rekaman panggilan si peneror Soo Jung dan Gi Baek. Suara penelpon sudah disamarkan.

“Hentikan pengerjaan film itu dan tunggu instruksi selanjutnya..”

“..Ingat. Aku tahu pembunuhnya”

Gi Baek mengatakan jika dirinya hanya  sempat merekam pembicaraan itu, tidak dengan bagian awalnya.


Soo Jung menyahut, “Aku mendengar bagian itu..”

“’Bukan aku. Pembunuhnya adalah salah satu dari kalian’, hanya itu”

Ms Ma kurang yakin.

“Jika kau ragu tanyai orang lain..”

“..Para anggota staf serta pak sutradara dan Jung Hee menerima panggilan yang sama”


Di luar polisi Jo meminta bantuan seseorang untuk melacak panggilan. Ia berpikir jika masalah ini didalangi Ahn Seong Tae.

Ms Ma menyampaikan pendapat lain, ia mengira jika panggilan teror kemarin sengaja dibuat untuk memojokkan Seng Tae.

Polisi Jo memberi gerakan tangan tanda tak setuju. Sebelum akhirnya ia pergi mengacuhkan Ms Ma.


Ms Ma memutuskan kembali. Ia berulang kali memutar rekaman.

“Selagi menerima panggilan ini kamu menyadari ada hal aneh ?”

“Hal aneh ?”, tanya Soo Jung

“Iya,, seperti suara aneh. Mungkin seperti suara batuk”


Soo Jung ingat jika ia memang mendengar hal semacam itu, “Kamu tahu, seakan – akan kita menutup mulut dengan tangan saat batuk”

Ms Ma terkesiap, ia menyadari sesuatu.


Ms Ma menemui Mi Young (Readers di sini Mi Young disebut Myung Hee. Aku tetap panggil Mi Young aja yah, entah dia punya dua nama atau apa -_-). Mi Young jujur mengaku. Ia sangat kesal karena ketahuan begitu cepat.

“Bagaimana kamu tahu ?”

“Aku menebak dengan suara batuk”

Flasbhack

Saat kali pertama kali berkenalan dengan Ms Ma di Perpustakaan, beberapa kali Mi Young terbatuk.

Flashback End 

Mi Young membenarkan, “Bukankah suaraku di telpon terdengar manis ?”


Ms Ma menanyakan alasannya.

“Seperti yang kukatakan, situasi kami tidak pas untuk syuting film..”

“Aktris utamanya mendapat ancaman pembunuhan..”

“..Dan sutradaranya pingsan karena stress berlebihan..”

“..Pekerjaan apa yang bisa kami lakukan ?”


Ms Ma menanyakan kebenaran pembunuh yang diketahui Mi Young.

“Tentu saja, aku tahu yang menambahkan obat penenang ke dalam gelas Jung Hee..”

“..Aku melihatnya”


“Pembunuhan sembilan tahun lalu..”

“..Kamu salah..”

“..Pembunuhnya adalah salah satu orang di antara kamu dan aku..”

“..Yang berada di sekitar kita”

“Siapa dia ?”

Mi Young minta maaf karena tidak bisa memberitahu.


Pintu terketuk. Seorang staf memberitahu jika miniatur set sudah tiba.


Sesaat kemudian mereka pindah lokasi percakapan. Mi Young selesai memeriksa miniatur, Ia menyuruh staf menunjukkan pada sutradara Sung, “Serta minta penulis Jung untuk menemuiku”


Staf pergi Ms Ma kembali mengintrogasi, “Berarti kamu bohong soal melihat Ahn Seung Tae di lokasi ?”

“Entahlah”

“Kenapa kamu berbohong ?”


Mi Young berdiri, “Bu Ma menurutmu kenapa orang berbohong ?..”

“..Itu karena mereka ingin melindungi sesuatu”

“Kamu tidak ingin melindungi pembunuhnya kan?”, tanya Ms Ma

Mi Young mengiyakan, Ms Ma lantas bertanya ulang siapa pelaku pembunuh Hee Jae.

“Sekarang beri aku alasan ! Kenapa aku harus memberitahumu ?”

“Orang yang tidak bersalah sedang dikejar”, pertegas Ms Ma


Mi Young menjawab enteng, “Ahn Seung Tae ? Itu tidak sebanding dengan perbuatannya selama ini ..”

“..Kenapa Jung Hee bisa terlibat dengan orang seperti dia ?”


“Jika melakukan kejahatan dia harus menanggung akibatnya..”

“..Tapi yang terjadi selama ini bukanlah berbuatannya”


Mi Young tidak mau tahu karena sudah menganggap Seung Tae seperti sampah. Ia lanjut meledek, “Apa kau berempati padanya?..”

“..Karena polisi mengincarmu yang menyamar sebagai penulis Ma?..”

“..Ommo..Ucapanku menyakitimu ?”

Ms Ma geram karena Mi Young belum sadar akan kesalahannya.

“Memang apa yang sudah kulakukan ?”


Perdebatan sengit terhenti. Nona Jung masuk ruangan, “Anda mencariku ?”

“Dua hari lagi kita akan mengambil gambar foto profil para aktor”

Nona Jung berjanji akan segera mempersiapkan. Ia pun permisi.


Mi Young masih bersikap keji, “Pernahkah aku mengatakan bahwa Ahn Seung Tae pelakunya ?..”

“..Tidak ! Kukatakan apa yang kulakukan karena kupikir aku melihatnya..”

“..Dan melakukan telepon iseng untuk menunda syuting..”

“..Bukan salahku jika kamu mendengar dan berpikir bahwa Ahn Seung Tae adalah pembunuhnya. Bukankah begitu ?”


Ms Ma memperingatkan, “Bukan itu maksudku !”

“Lalu apa maksudnya ?”

“Jika salah satu orang yang kamu telepon memang pembunuhnya..”

“..Akankah mereka berpikir bahwa itu telepon iseng ?..”

“..Katakan jika kamu tahu. Jika tidak..”

“..Kamu bisa mengalami masalah serius”

Raut Mi Young berubah menegang tapi ia cepat mengalihkan topik. Mi Young menegur Ms Ma yang selalu memanggil namanya. Mulai sekarang ia ingin Ms Ma memanggilnya dengan sebutan sutradara.


Di ruang rapat Mi Young menggumamkan peringatan  Ms Ma, ia menganggap itu semua hanya bualan. Tapi tampak jelas jika ia paranoid dari gerak – geriknya.

Mi Young hendak minum, tapi ia urungkan karena takut minuman sudah diracun.


Mi Young akhirnya hanya duduk merenung menatap poster foto Jung Hee. Tiba – tiba nafasnya berat. Ia pn menghirup inhaleer.


Mi Young menatap botol minuman, “Menarik sekali.. Apakah di dalam sana ada racun..”

“..Atau tidak ada. Jika ada siapa yang menaruhnya ?”


Mendadak leher Mi Young serasa terjerat. Mi Young tergeletak. Sekuat tenaga ia meraih ponsel.

Mi Young menghubungi sutradara Sung, nafasnya tercekat.

Telpon terangkat, “Kenapa kamu melakukan ini kepadaku ?”

“Apa maksudmu ?”

“Sutradara Sung, jangan melakukan ini padaku”


Sutradara Sung berteriak, memanggil panik menanyakan apa yang terjadi sementara yang diajak bicara sudah terkulai tak bernyawa.


Bersambung...