Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 15 Part 2~ by2206am

Ms.Ma Goddess of Revenge (Ms.Ma Nemesis) Episode 15 Part 2~ by2206am


Sutradara Sung tampak sangat frustasi. Mi Young menanyakan keadaannya.

Sutradara Sung mengangguk lemah.

“Anda harus keluar, para investor masih berdatangan”


Sutradara Sung memegang tangan Mi Young, “Mari beristirahat, aku lelah”

Mi Young membalas genggaman, “Selama ini anda bekerja keras..”

“..Bagaimana jika rehat dalam mengerjakan film ini ?”

Sutradara Sung menoleh, Mi Young melanjutkan, “Sekarang kondisi Jung Hee tidak pas untuk mengerjakan film itu”

“Seperti apa kondisinya ?”

“Anda tahu yang dia lakukan”

Sutradara Sung marah, “Apa maksudmu ?!”

Sebelum masuk nona Jung mengetuk pintu. Kehadirannya diabaikan. Sutradara Sung meneruskan amukan, “Jaga ucapanmu !..”

“..Jung Hee satu – satunya istriku !..”

“..Aku akan membalasmu jika kamu melantur ! Mengerti ?”


Sutradara Sung beranjak. Mi Young masih mematung kemudian dengan gerakan tangan ia menyuruh nona Jung keluar.


Mi Young menghirup inhaleer. Nona Jung dengan jelas mendengar tarikan nafas Mi Young yang menyesakkan.

Dari balik kaca pintu, nona Jung melihat Mi Young menangis.


Jung Hee dan det Han terlibat pembicaraan serius, “Tentu saja. Mana mungkin aku tidak tahu yang terjadi di rumah itu”

“Maka aku tidak perlu menjelaskan alasanku menemui anda”

Jung Hee menanyakan maksud det Han.


“Pembunuhan yang terjadi sembilan tahun silam, anda melihat pembunuhnya ?..”

“..Aku tahu anda ada di sana saat itu”


Jung Hee ketus membenarkan karena ada syuting di sana, “Tapi aku mengetahui soal insiden mengerikan itu sesudahnya”

“Anda tidak melihat apa pun ?”

“Ya... Ini aneh sekali. Kenapa semua orang..”

“..Berpikir aku melihat pembunuhnya”

“Semua orang ?”

Jung Hee menyebut nama Ms Ma, “Wanita yang kamu pikir kabur dari penjara”


Jung Hee berdiri seolah memberi kode agar det Han bergegas menyingkir.

Det Han abai, ia memang bangkit tapi terus mencerca menyudutkan, “Menurut anda benarkah wanita itu penulis Ma Ji Won ?”

“Tentu saja !”, jawab sinis Jung Hee membuat det Han menanyakan alasannya.

“Kurasa penulis Ma adalah penulis Ma. Alasan apa yang kubutuhkan ?”


“Apa itu rasa bersalah ? Apa karena pembunuh yang anda lihat bukan wanita itu ?..”

“..Apa itu alasan anda membelanya ?”

Jung Hee mengejek, “Detektif, kamu harus beralih profesi..”

“..Kamu punya imajinasi tinggi”


Det Han tertawa karena Jung Hee sangat susah terbujuk.


Ms Ma berulang kali menghela nafas. Eun Ji mendekat. Ia menyodorkan kartu nama Jang Cheol Min.


“Kami sempat bertemu hari ini, dia tampan jika dilihat dari dekat..”

“..Menurut bibi kenapa dia di sana bersama Han Tae Gyu ?”

“Tae Gyu pasti mengajaknya”

“Karena bibi ?”


“Dia masih mencurigaiku. Aku bisa menipu orang lain..”

“..Tapi lain halnya dengan ayah Min Seo. Dia tahu itu”

“Lalu suami bibi tahu saat dia kemari ? Soal tujuan Tae Gyu ?”

“Dia tidak mungkin datang jika mengetahuinya”


Eun Ji mengikuti Ms Ma ke tempat tidur, “Lalu apa alasannya datang ?”

Ms Ma meyakini jika tujuannya jelas untuk menemui Jung Hee.


Eun Ji menyeringai, ia mulai bermain kata – kata, “Aa begitu..’Ada saksi yang akan bersaksi bahwa kamu tidak bersalah. Jadi mari menemuinya’..”

“..Bibi pikir Tae Gyu berkata begitu ?”

“Apa maksudmu ?”

“Pernahkah bibi mekakukannya ? Berpikir..”

“..Bahwa suami bibi adalah pembunuhnya ?”


Sikap Ms Ma medingin, “Tidak pernah !”

“Kenapa ?”

Ms Ma balik menanyakan alasan Eun Ji menganggap Cheol Min pembunuh Min Seo.

“Dia mengambil semuanya setelah bibi di penjara..”

“..Perusahaan, aset, semuanya”

Ms Ma tetap mati – matian membela Cheol Min.


“Bibi tahu perangai manusia..”

“..Manusia rela mekakukan demi menyelamatkan diri sendiri..”

“..Bibi sudah melupakan perbuatan Choi Man Sik pada Woo Joon ?”


Ms Ma melunak, “Awalnya aku mencurigai suamiku, kami hendak bercerai..”

“..Dan dalam situasi itu, dia kehilangan semua miliknya..”

“..Tapi saat aku menemukan jasad Min Seo, dia ada di rumah”

Eun Ji tetap berpegang teguh pada pikirannya, ia meragukan alibi Cheol Min.

“Dia suami yang buruk bagiku, tapi ayah yang baik bagi Min Seo..”

“..Dia tidak mungkin kejam kepadanya”, balas Ms Ma penuh keyakinan.


“Kenapa mendadak membahas ini ?”, lanjutnya.

Eun Ji berkata hanya karena rasa penasaran.

“Soal apa ?”

“Kenapa suami bibi kabur saat melihatku, aku ingin tahu”, ucap Eun Ji lemah membuat Ms Ma sedikit menanamkan asumsi Eun Ji.


Di rumah Cheol Min berusaha menghilangkan rasa gelisah dengan menenggak alkohol sambil menelpon si misterius. Misterius menanyakan perihal Jung Hee.

“Aku tidak bertemu dengannya..”

“..Aku malah bertemu dengan Seo Eun Ji. Ya, Seo Eun Ji yang itu...”

“..Kenapa dia ada di sana ? Apa yang dia lakukan di sana ?! Kenapa ??”.

Cheol Min berteriak histeris sebelum akhirnya membanting ponselnya.

Stasiun Daejeon

Det Cheon menyerahkan beberapa berkas. Ia menginformasikan jika Eun Ji tidak memiliki bibi, “Artinya dia dan Ma Ji Won adalah orang asing”


Det Han membacai basis data kepolisian di tangannya. Ia menanyakan anggota keluarga Eun Ji.

“Dia tinggal bersama neneknya, tapi sekarang tidak lagi”

“Dia punya adik ?”

“Dia punya saudari yang hilang saat masih kecil”

“Hilang ? Kapan ?”


Det Cheon tidak terlalu yakin, “Saat dia berusia 10 tahun ? Sejak itu kabarnya tidak terdengar..”

“..A..Neneknya meninggal karena itu”

Det Han menghela nafas berat. Det Cheon menanyakan pertemuan dengan Jung Hee, “Apa katanya ? Dia melihat sesuatu ?”

“Tidak”

“Sayang sekali. Kita tidak punya petunjuk lagi”.

Det Han penuh ambisi memberi tahu jika mereka baru saja memulai, “Jung Hee mengetahui sesuatu..”

“..Entah kenapa, tapi dia berbohong..”

“..Cari tahu yang terjadi di lingkunan itu..”

“..Fokuslah pada kasus – kasus terkait Lee Jung Hee”


Det Cheon bergegas menyampaikan info terbaru pada Mi Hee, “Sepertinya selama ini Lee Jung Hee menerima ancaman kematian”

“Seorang aktris ? Kenapa ?”

“Rumornya ada orang yang memerasnya tapi ada yang janggal..”

 “..Beberapa hari yang lalu ini di temukan di ranjangnya”, ucap det Cheon sambil menyodorkan ponsel.


Mi Hee melihat foto teror boneka, sontak dia mengumpat.


Esoknya Ms Ma membahas masalah pembunuhan Min Seo bersama polisi Jo. Do Hwan mencuri dengar.

“Kasus pembunuhan sembilan tahun lalu ? A.. kejahatan yang kamu...”

“..Maksudku, kejahatan yang dilakukan oleh wanita yang sangat mirip denganmu”

“Jung Hee adalah saksi insiden itu”

“Siapa yang bilang ?”

“Berdasarkan penyelidikanku”


“Tapi poin pentingnya,  Ahn Seong Tae tidak tahu itu..”

“..Kenapa dia meletakkan teror mengerikan di ranjang itu untuk menngancamnya ?..”

“..Tidak masuk akal”


Polisi Jo kekeh menuduh Seung Tae karena dia satu – satunya orang yang pernah mengancam dan memeras bahkan merencanakan pembunuhan Jung Hee.

“Tidak ada yang tahu siapa pemberi racun ke dalam gelas”

“Bukankah kamu melihat dia kabur setelah istrinya meninggal ?”

Ms Ma menegaskan jika itu hanya kecurigaan polisi Jo. Polisi Jo makin berpikir jika Seung Tae sumber penyebab Jung Hee pingsan di lokasi syuting.


“Apa ada saksi ?”


Polisi Jo antusias menunjuk Mi Young yang baru masuk ruangan.


Kini Ms Ma dan Mi Young sudah berhadapan. Suasana seketika menegang.

“Benarkah kamu melihat Ahn seung Tae ?”

“Kenapa ? Kamu kecewa dia bukan pembunuh sembilan tahun lalu ?”

“Apa maksudmu ?”

“Maka buku yang kamu tulis pasti menjadi jauh lebih menarik”


“Ada orang lain yang melihatnya ? Kudengar ada banyak orang di lokasi”, selidik Ms Ma berusaha tak terpancing keluar topik.

“Kenapa itu penting ? Aku melihat dia secara langsung”


Mi Young pergi, hanya beberapa langkah ia berhenti. Tanpa menoleh ke belakang, dengan ketus ia berkata, “Kamu tahu ? Yang tidak kusukai tentang bukumu ?...”

“Tidak ada cinta di dalamnya. Hanya cinta sepihak yang kesepian..”

“..Seperti bunga matahari”




Bersambung...